Kamis, 10 April 2014

Dahsyatnya Siksa Bagi Orang yang Meninggalkan Sholat



Ibnu Abbas, berkata, Maksud Hadist: “Aku dengar Rasulullah SAW bersabda: “Awalnya orang yang meninggalkan solat itu, bukanlah dia termasuk golongan Islam. Allah tidak terima tauhid dan imannya dan tidak ada faedah shodakah, puasa dan syahadatnya”. Alhadist.

Dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah SAW, bukan saja diperlihatkan tentang balasan orang yang beramal baik, tetapi juga diperlihatkan balasan orang yang berbuat mungkar, diantaranya siksaan bagi yang meninggalkan Sholat fardhu.
Mengenai balasan orang yang meninggalkan Sholat Fardu: “Rasulullah SAW, diperlihatkan
pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (Riwayat Tabrani).
Orang yang meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka Saqor. Maksud Firman Allah Ta’ala: “..Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata: “Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-orang yang bersalah itu menjawab: “kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat”
Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka jawab Baginda SAW, “yaitu mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu Sholat, maka mereka diancam dengan Neraka Wail”.
Ibn Abbas dan Said bin Al-Musaiyib turut menafsirkan hadist di atas “yaitu orang yang melengah-lengahkan Sholat mereka sehingga sampai kepada waktu Sholat lain, maka bagi pelakunya jika mereka tidak bertaubat Allah menjanjikan mereka Neraka Jahannam tempat kembalinya”.

Maksud Hadist: “Siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia telah kafir dengan nyata”.
Berdasarkan hadist ini, Sebagaian besar ulama (termasuk Imam Syafi’i) berfatwa: Tidak wajib memandikan, mengkafankan dan mensholatkan jenazah seseorang yang meninggal dunia dan mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan sholat. Bahkan, ada yang mengatakan haram mensholatkanya.
Siksa Neraka Sangat Mengerikan
Mereka yang meninggalkan sholat akan menerima siksa di dunia dan di alam kubur yang terdiri dari tiga siksaan.

Tiga jenis siksa di dalam kubur yaitu:
1. Kuburnya akan berhimpit-himpit serapat mungkin sehingga meremukkan tulang-tulang dada.
2. Dinyalakan api di dalam kuburnya dan api itu akan membelit dan membakar tubuhnya siang dan malam tiada henti-henti.
3.Akan muncul seekor ular yang bernama “Sujaul Aqra” Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: “Aku disuruh oleh Allah memukulmu sebab meninggalkan sholat dari Subuh hingga Dhuhur, kemudian dari Dhuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isya’ hingga Subuh”. Ia dipukul dari waktu Subuh hingga naik matahari, kemudian dipukul dan dibenturkan hingga terjungkal ke perut bumi karena meninggalkan Sholat Dhuhur. Kemudian dipukul lagi karena meninggalkan Sholat Asar, begitulah seterusnya dari Asar ke Maghrib, dari Maghrib ke waktu Isya’ hingga ke waktu Subuh lagi. Demikianlah seterusnya siksaan oleh“Sajaul Aqra” hingga hari Qiamat.

Didalam Neraka Jahanam terdapat wadi (lembah) yang didalamnya terdapat ular-ular berukuran sebesar tengkuk unta dan panjangnya sebulan perjalanan. Kerjanya tiada lain kecuali menggigit orang-orang yang tidak mengerjakan Sholat semasa hidup mereka. Bisa ular itu juga menggelegak di di badan mereka selama 70 tahun sehingga hancur seluruh daging badan mereka. Kemudian tubuh kembali pulih, lalu digigit lagi dan begitulah seterusnya.

Maksud Hadist: “orang yang meninggalkan sholat, akan Allah hantarkan kepadanya seekor ular besar bernama “Suja’ul Akra”, yang matanya memancarkan api, mempunyai tangan dan berkuku besi, dengan membawa alat pemukul dari besi berat”.
Siapakah orang yang sombong?
Orang yang sombong adalah orang yang diberi penghidupan tapi tidak mau sujud pada yang menjadikan kehidupan itu yaitu, Allah Rabbul Alaamin, Tuhan sekalian alam. Maka bertasbihlah segala apa yang ada di bumi dan di langit pada TuhanNya kecuali Iblis dan manusia yang sombong diri.
Siapakah orang yang telah mati hatinya?
Orang yang telah mati hatinya adalah orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur’an, Hadits dan cerita-cerita kebaikan namun merasa tidak ada kesan apa-apa di dalam jiwa untuk bertaubat.
Siapakah orang dungu kepala otaknya?
Orang yang dungu kepala otaknya adalah orang yang tidak mau melakukan ibadah tapi menyangka bahwa Allah tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan kemaksiatannya.
Siapakah orang yang bodoh?
Orang yang bodoh adalah orang yang bersungguh-sungguh berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya diabaikan.
Bahaya Meninggalkan Sholat
Barang siapa yang (sengaja) meninggalkan solat fardhu lima waktu:

Subuh –Allah Ta’ala akan menenggelamkannya kedalam neraka Jahannam selama 60 tahun hitungan akhirat. (1 tahun diakhirat=1000 tahun didunia=60,000 tahun).

Dhuhur -Dosa sama seperti membunuh 1000 orang muslim.

Asar -Dosa seperti menghacurkan Ka’bah.

Maghrib -Dosa seperti berzina dengan ibu-bapak sendiri.

Isya’ -Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka: “Hai orang yang meninggalkan sholat Isya’, bahwa Aku tidak lagi ridha’ engkau tinggal dibumiKu dan menggunakan nikmat-nikmatKu, segala yang digunakan dan dikerjakan adalah berdosa kepada Allah Ta’ala”.
Maksud Firman Allah Ta’ala: “Mereka yang menyia-nyiakan solat dan mengikuti hawa nafsu kepada kejahatan, maka tetaplah mereka jatuh ke dalam satu telaga api neraka.” (Maryam : 59).
Kehinaan bagi yang meninggalkan sholat:
Di dunia
A.Allah Ta’ala menghilangkan berkat dari usaha dan rezekinya.
B.Allah Ta’ala mencabut nur orang-orang mukmin (sholeh) dari pada (wajah) nya.
c.ia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Ketika Sakaratul Maut
a.Ruh dicabut ketika ia berada didalam keadaan yang sangat haus.
b.Dia akan merasa amat azab/pedih ketika ruh dicabut keluar.
c.Dia akan Mati Buruk (su’ul khatimah)
d.ia akan dirisaukan dan akan hilang imannya.
Ketika di Alam Barzakh
A.ia akan merasa susah (untuk menjawab) terhadap pertanyaan (serta menerima hukuman) dari Malaikat Mungkar dan Nakir yang sangat menakutkan.
B.Kuburnya akan menjadi sangat gelap.
C.Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang-tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).
D.Siksaan oleh binatang-binatang berbisa seperti ular, kala jengking dan lipan.
Malaikat Jibril as, telah menemui Nabi Muhammad SAW, dan berkata:
“Ya Muhammad.. Tidaklah diterima bagi orang yang meninggalkan sholat yaitu: Puasanya, Shodaqahnya, Zakatnya, Hajinya dan Amal baiknya”.

Orang yang meninggalkan Sholat akan diturunkan kepadanya tiap-tiap hari dan malam seribu laknat dan seribu murka. Begitu juga Para Malaikat di langit ke-7 akan melaknatnya.

Ya Muhammad..! Orang yang meninggalkan Sholat tidak akan mendapat syafa’atmu dan ia tidak tergolong dari umatmu.. Tidak boleh diziarahi ketika ia sakit, tidak boleh mengiringi jenazahnya, tidak boleh beri salam pada nya, tidak boleh makan minum dengan nya, tidak boleh bersahabat dengannya, tidak boleh duduk besertanya, tidak ada Agama baginya, tidak ada kepercayaan bagi nya, tidak ada baginya Rahmat Allah dan ia dikumpulkan bersama dengan orang Munafiqiin pada lapisan Neraka yang paling bawah (diazab dengan amat dahsyat..).
Sabda Nabi Muhammad SAW, Maksud Hadist: “Perjanjian (perbedaan) diantara kita (orang islam) dengan mereka (orang kafir) ialah Sholat, dan barangsiapa meninggalkan Sholat sesungguhnya ia telah menjadi seorang kafir”. (Tirmizi).
Wahai Saudaraku Ummat Islam, mari kita merenung sejenak tentang ancaman azab bagi yang meninggalkan sholat Fardhu. Apa guna kita hidup di dunia sekalipun berlimpah harta jika kita termasuk golongan orang-orang yang (kafir) meninggalkan sholat..?, barang siapa meninggalkan Sholat, maka ia telah menjadi kafir dengan nyata…! Orang yang meninggalkan sholat, ia wajib menerima azab Allah Ta’ala..! Orang yang meninggalkan sholat, tidak akan mendapat Syafa’at Nabi Muhammad SAW, karena mereka telah menjadi kafir dan orang kafir tidak berhak mendapat Syafa’at Nabi Muhammad SAW. Ancaman Allah Ta’ala terhadap orang-orang yang meninggalkan sholat bukan sekedar gertakan belaka. Sungguh ancaman Allah Ta’ala akan terbukti kelak di akhirat. “…sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janji”.

Macam-macam Siksa Neraka

"Maka orang-orang kafir itu, pakaian mereka dibuatkan dariapi neraka, lalu disiramkan ke atas kepalanya rebusan airmendidih. Hancur luluhlah isi perut dan kulit-kulit mereka" QS Al-Hajj: 19-20.

Ketika peristiwa Isra' Mi'raj, Rasulullah saw diperlihatkan kepada pemandangan penduduk neraka. Diantaranya, ada orang yang lidahnya setiap saat semakin panjang, hingga berlilit-lilit dan diinjak-injak orang di jalan. 

Lantaran merasa kesakitan, orang itu lalu menggunting lidahnya. Akan tetapi lidahnya kembali menjadi panjang, lalu diguntingnya kembali. Begitulah keadaannya seterusnya.

Ada lagi seseorang yang membawa bara neraka di sebuah piring. Lalu bara itu dimakannya, langsung tembus dari mulut hingga ke anusnya. Orang itu melolong sangat kesakitan, namun bara itu kembali dimakannya, dan tembus lagi sampai ke anusnya, dia melolong kembali. Begitulah seterusnya.

Ada pula orang yang perutnya sebesar kamar, setiap akan berdiri, orang itu langsung terbanting jatuh. Dicobanya lagi berdiri, namun ia jatuh lagi. Begitulah seterusnya.

Ada juga pemandangan perempuan lacur, orang yang saling pukul kepala dengan martil dan sebagainya.

Rassulullah saw bertanya kepadaa Malaikat Jibril yang menemani beliau saw: "Apa dosa-dosa orang itu wahai Jibril," tanya Rasulullah saw.

Malaikat Jibrilpun menjelaskan, bahwa orang yang memotong-motong lidahnya itu, adalah diakibatkan dosanya yang sering bergunjing, membicarakan keburukan saudaranya.

Adapun orang yang memakan bara api neraka itu disebabkan, karena waktu di dunia ia suka memakan harta anak yatim dengan cara tidak benar. Sedangkan orang yang perutnya sebesar kamar itu disebabkan dosanya yang suka memakan riba, bunga uang.

Lalu malaikat Jibril bercerita tentang api neraka. Bahwa Allah swt, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala. 

Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun, lantaran suhu panasnya, api itu berubah warna menjadi putih. Lalu Allah swt memanaskannya selama 1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah menjadi hitam pekat dan gelap.

"Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah," ujar Jibril. 

Kemudian malaikat Jibril pun menangis. "Mengapa engkau menangis Ya Jibril," tanya Rasulullah saw. "Aku takut kepada jiwaku," ucap Jibril.

"Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada Allah swt," kata Nabi saw.

"Benar, akan tetapi takdir Allah bisa berlaku atas siapa saja. Bukankankah Iblis itu asalnya adalah penduduk Surga, lalu berlaku takdir Allah swt atasnya. Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka," urai Jibril.

Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari api neraka dan segala apa yang mendekatkan kami kepadanya, baik niyat, perkataan, perbuatan maupun tekad-tekad kami. Amien.

Ada seroja  yang tengah merona
Simbol kota-raja semakin merekah
Apa bahagia yang paling sempurna
Berkumpul keluarga di syurga Allah 

Sumber : http://ramadhan.antaranews.com/berita/388104/jibril-menangis

Kisah Rasulullah Mencium Tangan yang Tak Akan Disentuh Api Neraka Selamanya

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah Saw baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang kerap menebar ancaman pada kaummuslimin. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan ada uzur.

Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari.

Sang manusia Agung itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?"
Si tukang batu menjawab, "Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."

Rasulullah adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulpun menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda,

"Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada", 'inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya'.

***
Rasulullah Saw tidak pernah mencium tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun.

Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah justru tangan yang telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras.

Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, ..

“Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah), maka alangkah baiknya.”

Mendengar itu Rasul Saw pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani)

***
Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah amat prihatin terhadap para pemalas.

”Maka apabila telah dilaksanakan shalat, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. (QS. Al-Jumu’ah 10)

”Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi ini”. (QS Nuh19-20)

***
”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas)

”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas)

”Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari)

”Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sahabat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari)

”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad)

Subhanallah...

Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau. Aamiin.


Sumber: Kaligrafi

Sejarah Dajjal Dari Nabi Musa Hingga Turunnya Nabi Isa


Menurut Dr. Isa Daud (Kemunculan Dajjal di Segi Tiga Bermuda, 2000), Dajjal lahir 100 tahun sebelum kelahiran Nabi Musa as. Ia terlahir dengan nama Musa. Kata ini  diambil dari bahasa Mesir, yang artinya terapung. Karena memang Dajjal pada masa kecilnya terapung di atas air karena bencana tsunami di negeri Samirah, Palestina. Nama lengkap Dajjal adalah Musa Samiri, yang artinya, Musa dari negeri Samirah. Jadi ada dua musa yang popular di kalangan Bani Israil, yaitu Musa bin Imron, yang kelak menjadi Rasul dan Musa Samiri, yang merupakan cikal bakal Dajjal dan utusan Iblis laknatullah.

Dajjal terlahir dari keluarga penyembah patung sapi. Yang dalam Qur’an disebut Ijlu (anak sapi). Dajjal terlahir dari perkawinan sedarah. Dampak dari perkawinan ini,  menjadikan Dajjal menjadi manusia cacat. Dengan mata buta sebelah.

Sejak kelahirannya, Dajjal tidak mau menyusui dan senantiasa tertidur. Hingga mengakibatkan payudara ibunya mengalami pembengkakan hebat dan menimbulkan panas yang luar biasa. Dua bulan kemudian ibunya  meninggal. Pada saat itulah di negeri Samirah gempa di dasar laut yang menimbulkan tsunami yang sangat hebat. Seluruh negeri itu hancur dilibas banjir. Nyaris penduduk pulau itu tak ada yang tersisa.

Atas bencana ini, Allah mengutus Jibril untuk menyelamatkan bayi Samiri, biang Dajjal itu. Ia pun diselamatkan Jibril ketika terapung di atas laut dan diselamatkan ke dalam sebuah gua. Di dalam gua ditengah pulau  terpencil itulah, Samiri dirorok oleh Malaikat Jibril. Menurut riwayat, Samiri diberi air susu dari surga yang keluar dari jempol Malaikat Jbril. Begitulah hari-hari Samiri dibesarkan dalamasuhan raja malaikat: JIbril as.

Banyak pengetahuan yang didapat Samiri dari Jibril, meski bukan dalam kata-kata. Di ntara pengetahuannya adalah: setiap benda yang disentuh oleh Jibril bisa hidup. Seolah-olah ada ruhnya. Karenaya Jibril diberi gelar Ruhul Qudus atau Ruhul Amin. Konon ketika Nabi Isa menghidupkan orang-orang mati di hadapan Bani Israil, Jibrillah yang membantunya, dengan cara menempelkan sayapnya di atas kuburan-kuburan. Pengetahuan inilah yang kelak menyesatkan Bani Israil, menjadi penyembah patung anak sapi dari emas, ketika Nabi Musa bersemedi di Gunung Thursina selama 40 hari. Kisah ini dengan sangat panjang lebar dimuat dalam Qur’an Surat Thaha.

Pada usia muda remaja, keluarlah Samiri dari persembuyiannya. Sejak itu Samiri punya cita-cita aneh. Ia bercita-cita ingin menjadi tuhan. Dan agar manusia menyembahnya. Ini dikarenakan Samiri punya keistimewaan-keistimewaan, berkat pergaulannya dengan Malaikat Jibril. Di samping itu, Samiri  punya kelebihan dari Allah berupa kecakapan luar biasa dan kesehatan. Diriwayatkan, Dajjal tidak pernah tua dan pikun. Setiap mencapai usia 100 tahun akan menjadi muda kembali. Itulah antara lain kelebihan Allah yang diberikan kepada Dajjal Samiri. Maka dalam perjalanannya yang pertama ini, Dajjal berinisiatif untuk mendatangi guru-guru sihir ternama dan berguru kepadanya. Diantara guru ternama itu seorang penyihir dari Yaman. Tentu saja setelah mengunjungi dan menjajal master-master sihir di Mesir, yangmemang pada waktu itu profesi sihir banyak dimanfaatkan oleh para Fir’aun. Akhirnya Samiri berhasil mengalahkan guru-urunya dalam ilmu sihir. Dengan dasar inilah, hingga kini, Dajjal sebagai master sihir  tiada duanya di seluruh dunia di samping penguasaannya pada teknologi.

Dalam perjalanannya, Dajjal selalu datang pada setiap masa kenabian untuk menyesatkan umat manusia. Pertama kali ia pernah menyesatkan Bani Israil dari penyembahan kepada Allah kepada patung sapi dari emas.  Sungguh suatu prestasi yang mengagumkan. Disebut mengagumkan karena  pada waktu itu ada Nabi Harun sebagai pembimbing ruhani di tengah-tengah mereka. Dan yang jelas Musa masih hidup. Hanya saja sedang bermeditasi di Bukit Tursina.

Pada zaman Nabi Isa ia pun datang. Namun diusir oleh Nabi Isa. Namun berhasil menyesatkan umat, setelah kematian Nabi Isa pada usia 33 tahun. Penyesatan Samiri selalu masalah akidah. Bani Israil setelah Nabi Isa mayoritas tidak lagi menyembah Allah Yang Esa, melainkan lahir konsep tiga tuhan (trinitas); penebusan dosa; peniadaan tradisi khitan bagi laki-laki; menghalalkan babi dan riba dan perbuatan-perbuatan bid’ah lainnya. Samiri menyebarkan gagasannya ini melalui murid kesayangannya yang bernama Paulus (Saul), yang kemudian mengaku dirinya sebagai rasul. Dalam sejarahnya Saul merupakan musuh Nabi Isa. Sama seperti Samiri, Saul dilahirkan dan hidup ditengah-tengah keluarga Yahudi yang doyan menyembah anak sapi. Disamping itu juga, Saul hidup sebagai seorang filosuf pagan yang memadukan antara filsafat Yunani dan ajaran Yahhudi. Kelak Saul tidak hanya mensintesakan dua ajaran itu tapi lebih jauh membuat sintesa  dengan ajaran-ajaran di Timur Dekat dan wilayah Bulan Sabit Yang Subur. Tidak hanya itu Saul juga membuat gereja-gereja di seluruh  dunia. Inilah cikal bakal Katolikisme (Katolik secara harfiah artinya  dunia).

Pada zaman Rasulullah SAW pun, Samiri mendatangi dan hidup dengan para sahabat. Ia memiliki nama samara: Dihyatul Kalbi.  Umar  Bin Khottob bermaksud membunuhnya. Namun Rasulullah melarangnya. Sama  seperti nabi-nabi terdahulu (Musa dan Isa) selalu membiarkannya.

Karena dibiarkan hidup, Samiri leluasa bergerak menyesatkan umat. Sekte-sekte sesat dalam Islam dan nabi palsu pasti tidak luput dari proyek Samiri: Sang Dajjal. Ribuan hadist palsu yang dibikin oleh orang-orang Yahudi dan orang muslim munafik, pasti mendapat sentuhan dari tangan Samiri.

Zaman modern. Peluang Dajjal untuk menyesatkan manusia secara massal semakin terbuka. Pasca revolusi Prancis merupakan zaman baru bagi Dajjal. Humanisme, yang intinya adalah anti tuhan dan sebagai gantinya, manusialah yang dijadikan tuhan. Gagasan humanisme persis  seperti misi Dajjal. Untuk melancarkan programnya, Dajjal memilih orang terpilih dari kalangan yang berdarah Yahudi. Atau dari Nasrani  tapi masih berdarah Yahudi. Atau dari luar ras Yahudi tapi sudah  ter-Yahudikan, Adam Waisput, yang mengobarkan kembali jaringan Masonik di seluruh dunia.    

Dajjal berhasil mendidik putra-putra Yahudi sebagai ras terbaiknya. Putra-putra Yahudi itu antara lain Renan, yang merupakan kawan dari  Muhammad Abduh, Jendral Meji dari Jepang, Auguste Comte, Perancis dan dua  orang dari keluarga rahib Yahudi tulen: Karl Marx dan Sigmund Freud. Tak ketinggalan seorang pendeta Nasrani yang murtad menjdi ateis;  Frederick Neitze. Kesemua gagasan orang-orang itu semuanya sama:  ateis. Dan menjadikan manusia sebagai tuhan bagi dirinya sendiri.

Pada abad 19 agama masehi di Eropa nyaris sekarat. Ia mendapat gempuran hebat – terutama dari ketiga pemikir Yahudi itu – yaitu dari Karl Marx, Freud dan Comte. Kesimpulannya sama: agama itu ilusi. Agama itu bohong. Agama merusak dan menghinakan manusia. Marx berpendapat, agama merupakan candu masyarakat. Agama tidak lebih dari bayang-bayang dunia materi. Jadi yang sebenarnya ada adalah materi. Agama itu bayang-bayang. Dan karenanya sebenarnya agama bikinan manusia sendiri, bukan berasal dari tuhan. Freud, mendefinisikan agama  lebih jijik lagi. Agama, katanya tidak lebih dari nafsu birahi yang tertahan, yang tidak tersalurkan secara bebas. Dan Comte, memandang agama sebagai tahap primitive dari pemikiran manusia. Karena tahap primitive manusia sudah terlewati, agama tak dibutuhkan lagi.

Dua orang pertama, Freud dan Comte sangat kuat pengaruhnya pada dunia ilmiah. Sehingga pengetahuan ilmiah menjadi kehilangan aroma spiritualnya. Pengetahuan ilmiah yang meniadakan dunia ruhani. Tak ada dunia kecuali dunia sekarang ini: dunia materi. Sedang Karl Marx kuat pengaruhnya pada dunia politik. Karena Marx- lah komunisme diformulasikan dan tersebar ke seluruh alam. Baik pengetahuan ilmiah atau pun Komunisme, sama –sama ateis dan menuhankan manusia sebagai  pengganti Allah. Inilah antara lain keberhasilan Dajjal dalam bidang sains dan politik abad ke 20. Dajjal semakin mondial. Kapitalisme merupakan perangkap Dajjal paling efektif. Manusa dibuat sedemikian rupa untuk menuhankan benda di samping manusia. Amerika disinyalir menjadi sarang Dajjal pada abad ini. Setelah Perang Dunia ke-2, pertarungan dunia dimenangkan oleh Amerika. Dajjal  dan pasukan rahib-rahib Yahudi mengendalikan Amerika dan sekutunya. Setempel  Dajjal ada dalam mata uang dollar Amerika. Bintang Daud memenuhi simbol-simbol instansi dari milter sampai hiburan. Teelvisi pun menjadi sarana efektif kampanye Dajjal dan Yahudi.

Demikianlah, Dajjal dan Yahudi untuk sementara ini berda dalam puncak kemenangan. Tak satu sektor pun yang tak tersentuh oleh Dajjal. Sampai-sampai Amerika pun mereka ganti dengan nama Dajjal: Samiri. Kemudian disingkat Sam, merupakan kependekan dari Samiri. Mereka ingin disebut Uncle Sum. Dalam simbolnya Uncle Sam digambarkan seseorang yang berseragam rahib Yahudi: menggunakan tudung laken, berjenggot dan berkumis tebal serta mengenakan setelan jas dan dasi. Persis seragam rahib Yahudi.

Namun di balik itu, kekuatan muslim yang sejati,  yang mendasarkan pada iman, mulai tumbuh dan berkembang. Orang-orang Islam dari berbagai kalangan mulai bergairah mengamalkan agama. Mesjid-mesjid sedikit-demi sedikit mulai dipenuhi jamaah. Shalat berjamaah, yang merupakan amalan paling ditakuti oleh Dajjal dan Yahudi mulai marak  dilaksanakan di masjid-masjid. Orang-orang mulai tertarik kepada amalan Sunnah Rasulullah, dari mulai ibadah, mua’amalah, mua’syarah sampai pada pengobatan. Amalan sunnah ini salah satu amalan yang paling ditakuti oleh kaum  kufar setelah dakwah dan shalat berjamaah.

Dari segi politik, kaum muslimin kini telah merangkak menuju kepemimpinan Khilafah ala minhajin nubuwwah. Suatu sistem politik yang pernah ada pada zaman keemasan. Walau belum menampakan hasil secara politik, tapi sesungguhnya keberhasilan itu ada. Namun kekuatan itu mengalir laksana air: pelan, lembut namun pasti, tengah menuju kepada kekuatan dahsyat.

Imam Mahdi Al-Muntadhar, yang dulu masih menjadi pertanyaan bagi sebagaian kaum muslimin, kini kepemimpinan itu menjadi lebih mungkin  terwujud dalam waktu dekat. Semakin banyak kaum muslimin yang optimis  akan kedatangan Imam Mahdi sebagai mana dijanjikan oleh Hadist Nabi.  Justru keyakinan ini tibul bagi orang-orang istiqomah memperjuangkan  Islam dan umatnya.

Kelak Imam Mahdi beserta pasukan kaum muslimin yang beriman, mula-mula akan menaklukan Mekkah yang kini dikuasai oleh Wahabisme-Salafisme, yakni suatu gerakan yang banyak memecah belah kaum muslimin daripada mempersatukannya. Suatu gerakan yang banyak  menguasai mesjid dengan masalah fiqihnya dengan cara menyakiti umat  dan sedikitpun tidak mampu membendung arus Kristenisasi. Lebih banyak  mengeluarkan umat Islam ke luar Islam, dengana cara menuduh bid’ah  dari pada memasukan orang kafir ke Islam. Atau paling tidak memasukan  orang Islam ke dalam Islam sendiri.

Setelah menaklukan Wahabi dan Salafi di Jazirah Arab, Al-Mahdi akan  menaklukan Persia. Pusat Syi’ah dan bid’ah terbesar di dunia. Bahkan Dajjal kelak akan keluar di negeri ini, yakni di negara bagian Isfahan, Persia. Turki Sekuler menjadi sasaran selanjutnya. Dalam struktur Masonik Internasional, Turki dimasukkan sebagai suku ke-13 dari ras Yahudi. Kita tidak tahu persis ras Yahudi yang jumlahnya 12, menjadi 13 setelah mendapat tambahan dari ras bangsa Turki.    

India, menjadi target selanjutnya. Inilah pusat kegelapan dunia di zaman modern. Saat orang telah meninggalkan penyembahan pada binatang, India masih saja menyembah binatang. Sapi, monyet dan ular diyakini sebagai tuhan-tuhan mereka. Kalau saja tida orang-orang dakwah, India merupakan miniatur bangsa kuno di abad modern. Suatu  saat pada masa Imam Mahdi, satu miliar penduduk India akan masuk Islam. 

Target selanjunya adalah bangsa Kiraman, demikianlah Nabi Muhammad menyebutnya. Nabi menyebutkan ciri-ciri orang Kirman adalah bermata sipit. Ini mengisayaratkan kepada bangsa-bangsa yang berada di Asia  Timur: Cina, Jepang, Mongol, Korea dan termasuk Indonesia. Karena  Indonesia secara geneologis berasal dari Cina. Hanya kulitnya saja  yang berbeda karena perbedaan iklim antara Asia Timur dan Asia Tenggara. Pada asasnya sama.

Akhirnya Imam Mahdi dengan dibantu oleh Isa bin Maryam akan mendatangi Roma, pusat Katolik dan pusat bid’ah dalam tradisi agama Abraham (Nabi Ibrohim). Pada saat inilah Isa dan kaum muslimin yang beriman akan bersemangat menghacurkan salib,sebagai simbol kemusyrikan dan merupakan bid’ah besar dalam tradisi Abrahamik. Selain itu juga  akan memusnahkan babi, yang pernah dihalalkan oleh Paulus, pendiri  Katolik. Pada saat inilah seluruh orang-orang Nasrani akan  berduyun-duyun masuk Islam.

Setelah peristiwa ini manusia terbagi dua: Islam dan Yahudi. Mengapa  demikian? Karena seluruh manusia telah memeluk Islam. Kecuali bagsa Yahudi. Bangsa yang kini tidak lebih 12 juta ini memilih mati daripada harus memeluk Islam.  Akhirnya mereka dibunuh oleh kaum muslimin tanpa kecuali. Hingga akhirnya kaum Yahudi lari terbirit-birit danv bersembunyi di balik bebatuan dan pepohonan. Anehnya, saking bencinya  batu dan pohon itu atas orang-orang Yahudi, mereka pun memberitakan  tempat persembunyian Yahudi kecuali Pohon Gorqod. Kata Nabi, karena ia merupakan pohon Yahudi.

Pada penaklukkan Roma itu pula, Dajjal, si pengecut keluar dari persembunyiannya. Dalam hadist disebutkan: yakhruju dajjal min issbahan ma’a sab’ina junudan min al-yahud (Akan keluar Dajjal beserta 70 ribu pasukan Yahudi di Ishbahan). Pada Hadist lain, disertai pula dengan 70 ribu ulama jahat; para wanita yang tidak menutup aurat dan  para pemusik.

Dajjal akan menyerang Syam (Palestina), menghancurkan pasukan Imam Mahdi dan Isa bin Maryam. Pada waktu itu setelah shalat Subuh, jama’ah mesjid yang dipimpin oleh Al-Mahdi keluar. Sementara Dajjal bermaksud menyerangnya. Nabi Isa dan pasukan kaum muslimin bertemu dengan pasukan Dajjal. Kedua pasukan itu pun bertemu. Terjadilah perang campuh, hingga akhirnya seperti diceritakan di atas.

Ketika pasukan Yahudi mulai keteter, Dajjal bermaksud melarikan diri.  Namun ia kepergok oleh Isa bin Maryam di gerbang Lud, Palestina. Saat berhadapan dengan Isa Putra Maryam, badannya mendadak meleleh seperti  lilin kena api. Atau dalam lain riwayat, seperti garam terkena air. Hancur. Maka setelah itu musnahlah sejarah Dajjal yang bercokol  membuat fitnah dan bid’ah selama lebih dari 4500 tahun.

Pasca pembunuhan Dajjal, dunia diliputi keamanan dan kedamaian. Kemakmuran material dan spiritual mendapat titik temu. Dunia dipimpin  oleh seorang yang adil, kuat dan saleh. Itulah Al-Mahdi. Dialah  khalifah terakhir kaum muslimin dan dunia: Khilafah ala minhajin nubuwwah.

Kisah Cincin Nabi Sulaiman yang Hilang



Wahab bin Munnabbih mengatakan, Sulaiman senantiasa memakai cincin di jarinya. Dia tidak pernah melepaskannya siang dan malam. Apabila masuk ke toilet, dia mencopotnya dan menitipkan kepada orang yang dipercayainya. Pada cincin tersebut tertulis ismul A'zham (nama Allah yang Agung). Pada suatu ketika, dia mencopot cincin tersebut dan menitipkannya kepada seorang hamba sahaya wanita. Salah seorang setan datang kepada hamba sahaya tersebut dalam rupa Sulaiman. Si hamba sahaya tidak meragukan lagi orang itu adalah Sulaiman. Dia(setan) ambil cincin tersebut darinya dan mengenakan ke jarinya. Kemudian dia pergi lalu duduk di atas kursi Sulaiman. Bala tentaranya, dari golongan manusia, jin, dan burung, datang dan berdiri dihadapannya seperti biasanya. Mereka menyangka orang tersebut adalah Sulaiman.

Tatkala Sulaiman keluar dari toilet, dia meminta cincinnya dari si hamba sahaya. Si hamba sahaya memandangi Sulaiman, dia melihat rupa Sulaiman telah berubah. Kemudian dia berkata, 'Kamu siapa?' Sulaiman menjawab, 'Aku adalah Sulaiman bin Dawud.' Si hamba sahaya berkata, 'Sulaiman telah mengambil cincinnya, lalu pergi dan duduk di atas kursinya.' Mendengar hal itu, Sulaiman tahu bahwa setan telah memperdaya si hamba sahaya lalu mengambil cincin darinya. Sulaiman lari ke padang pasir dan tempat sunyi. Dia merasakan lapar dan haus. Kadang-kadang dia meminta kepada orang-orang untuk memberinya makanan. Dia berkata, 'Aku adalah Sulaiman bin Dawud.' tetapi orang-orang tidak mempercayainya.

Sulaiman a.s. menjalani keadaan seperti itu selama empat puluh hari, dengan perut lapar, baju lusuh, dan tidak berpenutup kepala. Selanjutnya, dia datang ke sebuah pantai. Di sana dia melihat sejumlah nelayan. Kemudian dia menemani mereka dan bekerja bersama mereka.

Pada saat itu, Ashif bin Barkhaya berkata, 'Wahai Bani Israil. sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh setan. Sulaiman sendiri kabur menjauh dari kita.' Tatkala setan duduk di atas kursi mendengar perkataan itu, ia kabur menuju laut dan cincin yang ada di jarinya dilemparkan ke laut itu. Cincin tersebut kemudian ditelan seekor ikan yang ada di laut itu. Sulaiman diperintahkan oleh Allah untuk memburu ikan tersebut. Akhirnya, dia menemukan ikan yang menelan cincinnya itu. Di bedah perut ikan tersebut, ternyata di dalamnya ada cincin Sulaiman. Diambil cincin itu, kemudian dia kenakan ke jarinya, lalu sujud bersyukur kepada Allah. Ketika itu juga di berdiri lalu kembali ke kursinya dan duduk di atasnya.

Firman Allah:
"Dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian dia bertobat". (QS 38:34)

Wahab bin Munabbih mengatakan, penyebab diambilnya cincin dan dikembalikan kepada Sulaiman adalah dalam suatu peperangan Sulaiman menaklukan Raja Yunani. Raja tersebut dibunuh, kerajaan dan hartanya dikuasai dan anak-anaknya ditawan. Di antara anak-anak raja tersebut ada seorang anak gadis yang cantik tidak ada tandingnya. Sulaiman sangat mencintainya. Dia tidak sabar barang sesaat pun untuk berpisah dengannya. Kecintaan Sulaiman terhadapnya menyisihkan kepada istri-istrinya yang lain. Pada suatu hari, Sulaiman menemuinya. Dia menjumpainya sedang bersedih. Sulaiman berkata kepadanya, 'Ada apa denganmu?' Wanita itu menjawab,' Aku teringat kepada bapakku dan kerajaannya. Aku memohon kepadamu agar menyuruh beberapa jin untuk membuatkan patung bapakku sehingga setiap kali aku melihatnya kesedihanku bisa hilang.

Atas permintaan tersebut, Sulaiman menyuruh jin 'Ifrit yang bernama Shakhr al-Marid untuk membuatkannya. Maka, jin 'Ifrit itu membuat sebuah patung yang seperti bapaknya yang hampir saja bisa berbicara. Wanita itu mendandani patung tersebut dan memakaikannya mahkota dan berbagai perhiasan. Selanjutnya, apabila Sulaiman mengunjungi para tentaranya, wanita tersebut dan para hamba sahaya yang ada di sekelilingnya bersujud kepada patung itu. Hal itu terus-menerus dilakukan selama empat puluh hari, sementara Sulaiman tidak mengetahuinya. Kemudian berita tersebut sampai ke telinga Ashif bin Barkhaya, orang kepercayaan Sulaiman.

Suatu waktu, Ashif duduk di atas singgasana Sulaiman, dia memberikan petuah kepada orang-orang dan memuji semua nabi terdahulu dan tidak menyinggung-nyinggung sedikit pun tentang Sulaiman. Karena hal itu, Sulaiman berubah. Setelah Ashif beres dari majelisnya dan Bani Israil telah meninggalkan majelis tersebut, Sulaiman berkata kepada Ashif, 'Mengapa engkau tidak menceritakanku beserta sejumlah nabi yang engkau ceritakan?' Ashif menjawab, 'Bagaimana aku menceritakanmu, sementara di rumahmu ada berhala yang disembah sejak empat puluh hari karena seorang perempuan.' Setelah mengetahui alasan yang sebenarnya, maka Sulaiman memerintahkan untuk menghancurkan patung itu dan menghukum wanita tersebut.

Dia Sulaiman masuk ke tempat peribadatannya. Di sana, dia menangis dan menundukkan diri kepada Allah. Oleh karena itu, dia dicoba dengan hilangnya cincin dan dicopot kerajaannya dalam rentang waktu yang sama dengan waktu disembahnya berhala di rumahnya.

Abu Bakar al-Hafizh mengatakan, pada zaman Sulaiman, Bani Israil mengalami masa paceklik. Mereka pergi untuk meminta hujan. Sulaiman lewat ke hadapan seekor semut yang melemparkan diri di atas panggungnya dan mengangkat tangannya ke arah langit sambil berkata, 'Ya Allah, selamatkan kami sebab sesungguhnya kami adalah salah satu di antar makhluk-Mu yang lemah. Kami tidak memiliki kekuatan, oleh karena itu, jangan binasakan kami dan jangan siksa kami karena dosa-dosa yang dilakukan orang-orang selain kami.' Tatkala Sulaiman mendengar doa semut tersebut, Sulaiman berkata kepada Bani Israil, 
'Pulanglah, kalian pasti akan diberi hujan disebabkan oleh doa dari yang lain.

KISAH NABI MUSA MENAMPAR MALAIKAT

Kisah Islamiah malam ini sangat menarik untuk
dibaca dan sekaligus sebagai renungan malam.
Sungguh yang demikian ini mungkin hanya bisa
dilakukan oleh kekasih Allah SWT semata
menurut admin.
Nabi Musa as pernah berseteru dengan malaikat
Maut yang menyamar sebagai manusia. Pada
saat itu, Malaikat Maut yang hendak mencabut
nyawa Nabi Musa as, ditampar hingga kedua
mata malaikat itu buta.
Berikut ini Kisahnya.
Pedoman kisah dari kitab karya Imam Bukhari
tentang kisah akan wafatnya Nabi Musa as.
Diceritakan bahwa pada suatu saat Malaikat Maut
mendatangi Nabi Musa as. 
“Wahai Nabiyulah, penuhilah panggilan Rabb-
Mu,” kata Malaikat Maut yang menyamar sebagai
manusia biasa.
Ketika mendengar perkataan tersebut, Nabi Musa
as tiba-tiba saja menampar malaikat Maut itu
hingga kedua matanya buta. Malaikat Maut itu
kebingungan dan akhirnya kembali lagi
menghadap kepada Allah SWT.
Ya Allah, Engkau telah mengutusku kepada
seorang hamba yang tidak menginginkan
kematian,” kata Malaikat.
Malaikat Yang Menyerupai Manusia.
Setelah kejadian itu, kemudian Allah SWT
mengembalikan penglihatan malaikat tersebut dan
menyuruhnya untuk kembali menemui Nabi
Musa as.
Dengan perantaraan malaikat tersebut, Allah SWT
meminta Nabi Musa as jika ingin menunda
kematian, ada syarat yang harus dipenuhi.
“Wahai Nabiyullah, Allah SWT telah menyuruhku
agar menyampaikan berita ini. Kalau engkau ingin
menunda kematian, maka engkau harus
meletakkan tanganmu di punggung sapi jantan,
kemudian sejumlah bulu yang tertutupi tangan itu
engkau akan diperpanjang umurnya selama 1
tahun,” kata Malaikat Maut.
“Wahai malaikat, kemudian apa setelah hitungan
itu?” tanya Nabi Musa as.
“Kemudian kematian,” jawab malaikat.
Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa as memilih
untuk tidak menunda kematian.
“Maka sekarang saja kematianku datang tanpa
diundur lagi,” ujar Nabi Musa as.
Selanjutnya Nabi Musa as berdoa kepada Allah
SWT untuk mendekatkan dirinya kepada Tanah
Suci (Baitul Maqdis) sejarak lemparan batu. Di
tempat itulah Nabi Musa as meninggal dunia.
Hadits Nabi tentang Wafatnya Nabi Musa as.
Mengenai tempat wafatnya Nabi Musa as
tersebut, dalam sebuah hadits, Rasululah SAW
bersabda,
“Seandainya aku di sana (Baitul Maqdis), maka
sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian
kuburan Musa as, yaitu di sebelah jalan di
gundukan pasir merah.”
Menurut Ibnu Hibban mengenai Tamparan
Nabi Musa kepada Malaikat Maut .
Mengenai kisah itu, Ibnu Hibban menjelaskan
bahwa pada saat Nabi Musa as menampar wajah
malaikat maut, Nabi Musa as tidak mengenali
malaikat yang tengah berwujud sebagai manusia
itu.
Malaikat maut itu berwujud sebagai manusia
yang tidak dikenal oleh Nabi Musa as. Malaikat itu
memasuki rumah Nabi Musa as tanpa permisi
lagi.
Karena kedatangannya kepada sang Nabi dalam
wujud yang tidak dikenal, dari itu maka Nabi
Musa as menampar sang malaikat hingga keuda
matanya buta.
Menurut Imam Al-Qurthubi.
Dalam kitabnya at Tadzkirah fiiAhwaalil Mautaa wa
Umuuril Aakhirah, kebutaan yang dialami oleh
malaikat maut tersbut bukanlah dalam arti yang
sebenarnya. Hal senada juga dikatakan oleh Ibnu
Mahdi ra.
Malaikat diberi kemampuan untuk berwujud apa
saja yang dikehendaki Allah SWT.
Maka sepertinya Nabi Musa as menamparnya
sewaktu malaikat menyamar sebagai wujud yang
lain, karena setelah itu Nabi Musa as dapat melihat
malikat tersebut bermata.
Wallahu A’lam


share : http://rixxono.wordpress.com/